Someone Like Them
Rintik hujan mulai membasahi halaman
depan rumah nenekku. Embunnya mulai membasahi jendela kamarku yang pada awalnya
adalah kamarku dan keluargaku menginap saat berkunjung kerumah nenek. Suara
gemercik air yang berjatuhan dan saling berbenturan dengan jalan yang beraspal,
meramaikan suasana rumah yang tak kalah sepi dengan makam. Aku hanya tinggal
sendiri dengan nenekku, ketika kakekku telah berpulang. Baru minggu lalu,
semiggu setelah hari itu aku pindah dan tinggal bersama nenekku. Semakin sunyi
dan semakin sepi. Mungkin menurutmu ini biasa bagiku. Tapi, kau salah. Meskipun
aku selalu menjalani hari-hari yang sepi, tapi hatiku slalu saja menangis. Aku
bukan orang yang cukup tegar. Aku hanya gadis yang rapuh, tapi tetap saja keras
kepala untuk menjadi tegar.